Kegiatan Ekonomi Negara Maju dan Negara Berkembang
1. Kegiatan Ekonomi di Negara Maju
Ada beberapa faktor penting yang mempengaruhi kegiatan ekonomi suatu wilayah, diantaranya :
- Akumulasi modal, baik berwujud tanah, peralatan fisikal, dan sumber daya manusia (human resources)
- pertumbuhan populasi (penduduk)
- kemajuan teknologi
Ada beberapa ciri-ciri negara maju diantaranya :
1. Jumlah dan pertumbuhan penduduknya kecil
2. Jumlah pencari kerja dan lapangan kerja yang ada seimbang
3. Tingkat pendayagunaan tenaga kerja sudah tinggi
4. Daya serap ekonomi sudah tinggi
5. Tingkat kesehatan penduduk sudah baik
6. Kualitas tenaga kerja sudah memadai
7. Tingkat keterampilan dan produktivitas sudah baik
8. Jaminan kesejahteraan dan upah pekerja sesuai standar minimal yang telah ditetapkan
9. Tinggkat teknologi dalam proses produksi tinggi
10. Tingkat daya beli masyarakat sudah tinggi
11. Pendapatan nasional dan pendapatan perkapita tinggi
12. Angka kriminalitas dapat ditekan.
Di negara maju faktor-faktor di atas sangat mempengaruhi kegiatan ekonomi yang berjalan simultan dan dapat dikendalaikan. Negara
maju sering dikaitkan dengan proses industrialisasi dan pembangunan
industri. Negara-negara di dunia yang dapat dikategorikan sebagai negara
industrti maju ( industrial countries) tergabung dalam kelompok
G7 yaitu Amerika Serikat, Inggris, Pernacis, Jerman, Belanda, Italia dan
Jepang. Dewasa ini muncul negara-negara yang tergolong industri baru (new
indsustrial countries). Dalam arti luas industri adalah segala
aktivitas manusia di bidang ekonomi yang menghasilkan barang atau jasa.
Dengan industrialisasi ada beberapa keuntungan yang dicapai, yaitu :
- memperbesar kegunaan bahan mentah (semakin banyak bahan mentah yang diolah maka semakin banyak pula manfaat yang diperoleh)
- memperluas lapangan pekerjaan
- menambah penghasilan penduduk, sehingga menambah kemakmuran
- mengurangi ketergantungan pada luar negeri
- mendorong kemajuasn ilmu pengetahuan dan teknologi
- menghasilkan aneka barang yang diperluykan rakyat
- kegiatan ekonomi menjadi lebih leluasa karena tidak hanya tergantung pada lingkungan alam
- menambah devisa negara
Perbedaan lingkungan geografis yang dimiliki oleh setiap negara akan menyebabkan jenis perindustrian juga berbeda baik itu meliputi unsur fisik, unsur biotik dan unsur abstrak
- Unsur fisik
Unsur
fisik merupakan lingkungan alam yang bukan memiliki potensi sebagai
pendorong, tetapi juga sebagai penghambat. Unsur-unsur fisik tersebut
dapat berupa iklim, cuaca, tanah dan sumberdaya mineral.
- Unsur biotik
Unsur
biotik mencakup kekayaan flora baik itu dari hasil pertanian,
perkebunan maupun kehutanan dan fauna serta manusia dengan segala aspek
kehidupannya yaitu dengan kemajuan IPTEK.
- Unsur abstrak
Unsur
abstrak mencakup letak, luas, batas dan bentuk wilayah. Unsur ini erat
kaitannya dengan aksesibilitas yang berperan dalam distribusi produk
yang dihasilkan serta bahan mentah yang diperlukan.
Jika
diamati jenis perindustrian yang terdapat di indonesia dengan
perindustrian yang terdapat di negara maju, perbedaan yang tampak jelas
adalah pada pemanfaatan teknologinya. Industri-industri yang terdapat di
indonesia pada umumnya berupa industri rumah tangga yang tidak banyak
menggunakan teknologi maju dan jumlah hasil produksinya dalam skala
kecil.
Unsur-unsur yang muncul dari elemen industri, yaitu:
- Bahan Mentah (bahan baku)
Suatu
industri dapat beroperasi bila tersedia bahan mentah atau bahan baku
yang cukup. Negara yang memiliki persediaan bahan mentah akan mengalami
keuntungan karena tidak perlu mendatangkan dari negara lain
- Modal
Modal
yang besar merupakan salah satu faktor utama untuk kemajuan industri.
Dengan modal yang besar maka akan dapat menyediakan perlengkapan
industri moderen sehingga kualitas dan kuantitas hasil industri dapat
terus dikembangkan.
- Tenaga Kerja
Untuk meningkatkan produktivitas industri tentunya diperlukan tenaga kerja yang berjumlah besar, tenaga kerja yang terampil .
- Pasar
Pemasaran
merupakan kegiatan akhir dari industri yang terpenting bagi kegiatan
industri. Daerah atau negara yang mempunyai jumlah penduduk dan daya
beli yang besar merupakan tempat pemasaran yang ideal misalnya indonesia
dan cina.
- Transportasi
Sarana
dan prasarana transportasi yang memadai akan menunjang kegiatan
industri dan akan memperlancar pengangkutan bahan baku dan bahan bakar
ke lokasi industri serta memperlancar pengangkutan untuk memasarkan
hasil industri.
Saat ini indonesia sedang memasuki tahap transisi menuju masa industri. Adapun hambatan-hambatan yang mempengaruhi pembangunan industri di indonesia antara lain:
1. Suasana industri belum merata
2. Tenaga terampil masih terbatas
3. Daya beli masyarakat masih rendah
4. Modal yang tersedia terbatas
5. Jaringan yang masih belum memadai
6. Pangsa pasar tidak merata akibat penyebaran penduduk yang tidak merata
Proses
industrialisasi dan pembangunan industri merupakan suatu jalur kegiatan
untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, tingkat hidup yang lebih maju
maupun taraf hidup yang lebih bermutu. Kegiatan perekonomian di negara
maju biasanya berkaitan erat dengan produksi sekunder yang meliputi
hasil-hasil sektor industri, dan produksi tersier yang meliputi hasil
dari jasa-jasa. Berikut beberapa gambaran mengenai kegiatan perekonomian
di negara-negara maju :
1.1 Komersialisasi Perikanan
Di
bidang perikanan, negara maju menggunakan teknologi tinggi baik untuk
membudidayakan maupun untuk pengolahan dan pengemasannya. Misalnya dalam
penangkapan dan pengolahan ikan paus, anjing laut, spons serta pembudidayaan mutiara. Semakin
majunyas kegiatan dibidang perikanan dapat pula ikut memajukan industri
lain yang melayaninya, seperti pebuatan kaleng dalam berb agai ukuran,
bahan-bahan pengawet, peralatan penangkap ikan, alat pengolah ikan
segar, industri pupuk, makanan ternak dan lain-lain.
Kawasan-kawasan
yang kaya akan ikan terletak di ambang benua belahan utara yang
beriklim sedang. Contoh negara Inggris, Denmark, Norwegia, New Foundand,
Eslandia dan Kepulauan Jepang.
1.2 Pertanian
Pertanian di negara maju dicirikan dengan adanya produksi pertanian yang sangat elastis dimana hasilnya disesuaikan dengan kebutuhan
dan permintaan pasar. Penduduk yang bekerja di bidang pertanian
jumlahnya sangat terbatas, yaitu di bawah 20%, bahkan kadang-kadang
hanya mencapai 5%. Di negara maju pengelolaan pertanian menerapkan dan
mengembangkan teknologi pertanian yang moderen. Penggunaan bibit ungul
serta pengembangan bibit unggul dilakukan secara lintas sektoral,yaitu
dengan kerjasama dengan pihak perguruan tinggi, lembaga pertanian serta
beberapa perusahaan yang terkait.
1.3 Kehutanan
Penggunaan
mesin-mesin canggih, baik dalam penebangan, pengangkutan, pengerajinan,
maupun dalam pemotongan dan pengolahan lebih lanjut. Usaha
komersialisasi kayu terutama kayu hutan dilaksanakan dengan sangat
hati-hati dan selalu diimbangi dengan usaha penanaman kembali hutan yang
telah ditebang. Penebangan kayu hutan di negara-negara maju dilakukan
secara musiman, misalnya yang dilakukan di Inggris, Canadfa, Rusia,
Scandinavia dan Finlandia. Jika kekurangan bahan kayu hasil hutan maka
dilakukan pengimporan kayu dari dari daerah tropis. Masyarakat di
negara-negara maju mempunyai tingkat kesadaran yang cukup tinggi akan
arti pentingnya hutan bagi kelansungan hidup manusia.
1.4 Pertambangan
Pertambangan
di negara-negara maju mengalami kemajuan yang pesat pada saat Inggris
dan negara-negara Eropa Barat mengalami revolusi industri. Pertambangan
di negara maju diolah menggunakan teknologi di dalam negri, bahkan untuk
jenis pertambangan tertentu seperti batubara dan biji besi diolah di
tempat-tempat tertentu yang dekat dengan daerah pertambangan.
1.5 Perindustrian
Negara
maju yang pertama kali dikenal sektor industrinya adalah Inggris. Hal
ini karena di Inggris revolusi industri dengan ditemukannya mesin uap
yang dapat menghemat biaya dan peningkatan produksi industrinya sebesar
400% selama paruh pertama abad ke-19.
Di negara-negara maju jumlah penduduk yang terlibat kedalam perindustrian jauh
lebih besar bila dibandingkan dengan yang bermatapencaharian bertani.
Contoh di Jepang jumlah penduduk yang bekerja disektor pertanian hanya
13%, sisanya bekerja di sektor industri dan jasa. Demikian juga
Australia, dimana penduduk yang bekerja di sektor pertanian hanya 10 %,
30% di sektor industri dan 60% di sektor jasa.
1.6 Perniagaan
Kegiatan
perekonomian di sektor ini merupakan kegiatan sektor tersier, yakni
kegiatan-kegiatan yang secara tidak langsung menghasilkan dan
meningkatkan nilai barang, seperti kegiatan perbangkan, bursa uang,
asuransi, transportasi, akomodasi, perdagangan dan jasa tlekomunikasi.
Kegiatan perniagaan pada umumnya dapat dikelompokan menjadi 2 (dua), yakni :
(1) Para
pedagang, yakni yang menjadi perantara antara produsen – konsumen,
seperti pedagang, ahli perbangkan, para akuntan, konsultan dan para
perantara/ calo (broker).
(2) Para
pengangkut, yakni meliputi para pengatur ekspedisi barang, pengangkutan
orang dari suatu tempat ke tempat lain. Termasuk sopir, masinis, pilot,
pelaut-niaga, dan mereka yang melayani jasa komunikasi.
Pada
sektor ini di negara-negara maju mengalami perkembangan yang sangat
pesat karena didukung oleh telekomunikasi dan sistem informasi yang
suadah sangat mapan/ maju di negara-negara tersebut.
2. Kegiatan Ekonomi Di Negara Berkembang
Ada beberapa ciri-ciri negara berkembang diantaranya :
- Jumlah dan pertumbuhan penduduknya masih tinggi
- Jumlah pencari kerja dan lapangan kerja yang ada tidak seimbang
- Tingkat pendayagunaan tenaga kerja masih rendah
- Daya serap ekonomi rendah
- Tingkat kesehatan penduduk masih rendah
- Kualitas tenaga kerja belum memadai
- Tingkat keterampilan dan produktivitas masih rendah
- Jaminan kesejahteraan dan upah pekerja belum standar minimal yang telah ditetapkan
- Tinggkat teknologi dalam proses produksi rendah
- Tingkat daya beli masyarakat masih rendah
- Pendapatan nasional dan pendapatan perkapita rendah
- Angka kriminalitas tinggi.
Pada
umumnya di negara-negara berkembang sebagian besar penduduknya bekerja
di sektor primer yang memproduksi bahan-bahan dasar dan bahan makanan (raw materials ang foodstuffs), sehingga pendapatan penduduk perkapita menjadi rendah. Berikut beberapa kegiatan yang dilaksanakan di negara berkembang :
2.1 Pertanian
Sebagian
besar negara berkembang terletak di daerah tropis yang miskin unsur
hara dan curah hujannya tinggi, sehingga proses erosi berlangsung cepat
dan tanah cepat mengalamio ketidaksuburan. Menurut Soerdjono Abipraja
(1985:14) mengemukakan bahwa rata-rata penduduk yang bekerja di sektor
pertanian adalah 55%-80%. Namun tingkat produktivitasnya sangat rendah
dan tidak elastis. Kegiatan di sektor pertanian hanya untuk memenuhi
kebutuhan sendiri (self-suffient agricultural, bahkan tidak jarang mengalami krisis pangan.
Salah
satu kelemahan negara berkembang di bidang pertanian adalah
diusahakannya komoditi tunggal (single comoditi) seperti: Colombia dan
Brazilia dengan kopinya, Mesir dengan kapasnya. Hal ini menyebabkan
krisis atau kemungkinan gagal panen akibat penyimpangan iklim.
2.2 Perindustrian
Perkembangan
industri di negara-negara berkembang cendertung tidak sama dengan
perkembangan industri negara maju. Banyak pencari kerja di negara-negara berkembnag yang
berpaling ke sektor industri, karena sektor pertanian sifatnya hanya
musiman dan tidak lagi dapat memberikan penghasilan yang cukup.
Jumlah
pencari kerja di sektor industri cenderung semakin meningkat, sedang
daya serap sektor industri sangat rendah, yaitu sekitar 10 -20% dari
seluruh tenaga kerja yang ada. Sebagian besar negara-negara berkembang
sudah mempunyai cukup mineral dan bahan mentah untuk diolah lebih lajut.
Namun perkembnagan industri banyak mengalami hambatan.
Hambatan-hambatan tersebut antara lain kekurangan sumber tenaga,
kekurangan tenaga kerja yang terdidik, kekurangan modal, adanya motivasi
dan tingkat keahlian yang rendah dari tenaga kerja, dan adanya situasi politik yang cenderung tidak stabil.
3. Relokasi Industri Negara Maju dan Negara Berkembang serta Dampak Ekonomi
Relokasi
Industri adalah perpindahan atau pemindahan lokasi industri dari negara
maju ke negara berkembang dengan alasan menekan upah buruh, tekanan
politis atau hukum di negara maju, syarat pendirian industri di negara
maju, dan lain sebagainya. Negara maju yang biasanya melakukan relokasi
industri adalah seperti amerika serikat / usa, jerman, jepang, prancis,
korea, dan sebagainya. Negara yang menerima relokasi industri adalah
cina, india, indonesia, thailand, vietnam, malaysia, meksiko, dan
lain-lain.
Dampak dan efek relokasi industri pada negara maju yang melakukan pemindahan atau relokasi industri
Ø Dampak negatif
a. Industri
kecil yang berhubungan dengan industri yang dipindahkan akan terkena
dampak yang merugikan sehingga menjadi lambat berkembang.
b. Lapangan
pekerjaan semakin berkurang karena adanya pemindahan lokasi pabrik
tanpa disertai pemindahan pekerja / buruh / pegawai / karyawan.
c. Pendapatan negara maju tersebut akan berkurang.
Ø Dampak positif
a. Lokasi / tempat pemasaran untuk memasarkan produk baik barang dan jasa akan semakin meluas.
b. Usaha bisnis yang malakukan relokasi industri akan semakin luas dan maju.
c. Membayar upah buruh yang lebih murah daripada di negara asal.
Dampak dan efek relokasi industri pada negara berkembang yang menerima relokasi industri
Ø Dampak Positif
a. Lapangan pekerjaan bagi tenaga kerja akan bertambah
b. Mendapatkan modal segar baru secara langsung
c. pendapatan negara dari pajak dan pendapatan perkapita penduduk dari upah atau gaji bertambah
d. Pengalihan atau alih teknologi dari negara maju ke negara berkembang.
Ø Dampak negatif
a. Menimbulkan persaingan yang mungkin akan mematikan industri yang sama di dalam negeri.
b. Masuknya budaya baru yang mungkin bertentangan dengan budaya lokal.
tugas kelas XII IPS-2 (hari senin tgl 4 Nopember 2019 )
Dalam Mata Pelajaran Geografi Jam Ke-7-8
1. Leretan Bangku Paling Barat Mencari Negara-negara yang di katagorikan negara maju dan negara berkembang di Benua Amerika.( masing siswa mencari 2 Negara dan menjelaskana negara tersebut dari sejarah lahirnya, keadaan ekonomi, penduduknya, dll yang termasuk katagori negara berkembang atau maju)
2. Leretan Bangku Tengah Barat Mencari Negara-negara yang di katagorikan negara maju dan negara berkembang di Benua Eropa.( masing siswa mencari 2 negara dan menjelaskana negara tersebut dari sejarah lahirnya, keadaan ekonomi, penduduknya, dll yang termasuk katagori negara berkembang atau maju)
3. Leretan Bangku Paling Timur tengah Mencari Negara-negara yang di katagorikan negara maju dan negara berkembang di Benua Asia.( masing siswa mencari 2 negara dan menjelaskana negara tersebut dari sejarah lahirnya, keadaan ekonomi, penduduknya, dll yang termasuk katagori negara berkembang atau maju)
4. Leretan Bangku Paling Timur Mencari Negara-negara yang di katagorikan negara maju dan negara berkembang di Benua Afrika.( masing siswa mencari 2 negara dan menjelaskana negara tersebut dari sejarah lahirnya, keadaan ekonomi, penduduknya, dll yang termasuk katagori negara berkembang atau maju)
Tugas ini di kumpul saat jam pelajaran geografi selesai dengan kertas lembaran .....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar